Cerita Anak Baik

"Apakah saya akan tetap jadi anak baik atau sebaliknya. Tentu Tuhanlah yang lebih tahu. "

Hari ini sepertinya terasa berat bagi saya, badan serasa pegel semua. Walaupun ada senangnya sih, karena hari pertama kerja diperusahaan baru dan dengan sistem serta cara kerja yang berbeda pula. Rasa capai ini mungkin karena belum terbisa dengan kondisi yang seperti ini. Bayangkan, pertama kerja di tempat dunia gerlap gempitanya dunia malam. Ibarat kata anak kemarin sore yang baru melek sama riuhnya malam. Yap, ditempat seperti inilah kerja baru saya. "Apakah saya menyesali?", mungkin juga ada penyesalan tapi saya mencoba untuk berfikir positif, Tuhan pasti memberikan pelajaran untuk saya di tempat pekerjaan baru ini. Karena saya yakin DIA maha tahu apa yang terbaik bagi saya. 

Satu malam bekerja seperti lagunya GIGI band yang berjudul "Jemu". Kerja keras bagai kuda, walaupun 8 jam kerja, tapi sedikit aneh orang lain (normalnya) sebagian tertidur pulas sedangkan saya baru memulai aktifitas dan ketika saya pulang beraktifitas sebagian yang lain baru bangun dari istirahat. Seperti Dunia Sedang Terbalik. Saya tidur orang lain menjalankan aktifitasnya, mereka tertidur saya baru mulai bekerja.

"Benar sih kalau roda itu berputar kadang kita diatas dan terkadang kita berada disisi bawah"

Jam 03:30 pagi tadi saya baru pulang, embun pagi yang jelas terlihat tebal ketika saya melihat motor saya basah karena embun. Untunglah saya sudah mempersiapkan bodypack untuk menjaga stamina dan kesehatan saya. Ini di kota kelahiran saya tapi terasa asing ketika perjalan pulang saya kembali kerumah walaupun itu cuma 20 menit perjalanan, mungkin juga faktor 10 tahun lamanya saya tidak kembali dikota berslogan BERCAHAYA ini. Selama ini saya lebih suka merantau daripada harus dekat dengan keluarga besar. Itulah prinsip hidup saya selama ini, meskipun lebih baik tinggal didekat keluarga jika dibandingkan dengan merantau.

Ketika saya meminta untuk bekerja di kota asli saya, ternyata Tuhan mendengar dan mengabulkan permintaannya itu. Meskipun hati kecil ini berontak karena melihat sesuatu yang sekalipun tidak pernah saya lihat sebelumnya. Saya berfikir kembali, jika Tuhan telah mengabulkan permintaan saya berarti DIA masih sayang sama saya sebagai hambanya, meskipun jarang saya lima kali menurunkan kepala diatas debu.

"Ini di kota kelahiran saya tapi terasa asing ketika perjalan pulang saya kembali kerumah"

Artikel lainnya : Dengarkan Curhatku